Skip to main content

Posts

Review Kilat Film Comic 8 dan 4 Tahun Tinggal di Rumah Hantu

Film Indonesia. Jujur sih, gue rada gimanaa gitu kalau ke bioskop ada film Indonesia. Genrenya kalau enggak drama cinta ya horor yang sok-sok horor. Paling cuman 1-2 film Indonesia di bioskop yang layak ditonton, itu pun juga musim-musiman. Nah, karena gue bingung mau nulis apa, gue memutuskan untuk nge-review secara singkat dan enggak padat tentang dua film Indonesia yang terakhir gue tonton dengan do'i . 1. Comic 8 Rada telat sih gue nge-review nih film karena sudah enggak ada lagi di bioskop, tapi gak apa-apa deh daripada enggak sama sekali, siapa tau keluar bajakannya entar, hahai... Sebenernya gue ragu sama nih film. Bakal lucu gak ya komedinya? soalnya, gue belum pernah lihat trailernya. Tapi, si do'i lain cerita, dia pengin banget nonton tuh film. Ya udah, kita nonton dan dompet gue pun mengering dengan pesatnya. Film ini bercerita tentang 8 orang yang punya motif berbeda-beda dalam merampok Bank yang sama. Latar belakang tokoh diceritakan dengan jelas di

Fiksi Komedi: Geng Rantip | Berawal Dari Kantin Sekolah (Bag.1)

Tiba-tiba tatapan cewek bohay itu beralih ke arah ventilasi. Gue kaget dan dengan spontan tingkat tinggi gue langsung turun dari kursi kayu tempat gue berdiri dan berlari ke kantin. Tempat dimana dua sahabat gue, Iwok dan Ajun telah menunggu. Kantin sekolah kami tuh sumpah enak banget, yah namanya juga sekolah elit gitu loh. Lantai kantinnya yang dari keramik bersih dan ruangannya yang gede sampai ada 15 stand makanan jadi jurus tersendiri untuk memikat kami, para siswa dan siswi, untuk makan disana. Gimana dengan jenis makanannya? semua ada! Lo mau nasi goreng, bakso, mie ayam, roti buaya, semua ada! Cuman ya itu, yang jualannya ibu-ibu semua. Bahkan, ada yang udah nenek-nenek, jualan surabi! Sebagai lelaki sejati, gue sih pengen yang jaga tuh SPG rok mini, but oke-lah yang penting ada kantin. Setelah sampai di kantin yang cat temboknya berwarna abu-abu itu, gue ngeliat Iwok sama Ajun lagi enjoy menikmati makanan dan minumannya masing-masing di sebuah kursi kayu panjang yang

Tips-Tips Nulis Sinopsis Untuk FTV

Sejak sinopsis FTV yang gue buat di film-in satu, lumayan banyak yang nanya gimana sih biar diterima diantara ribuan sinopsis lainnya yang masuk? jujur, gue juga enggak tau, tapi setidaknya gue punya beberapa kisi-kisi nih yang dikasih salah satu 'suhu' gue, Pak Puguh PS Admaja, biar sinopsis kita paling enggak kemungkinan besar diterima. Inget ya, ini khusus untuk ftv bergenre drama Romance Komedi yang kayak di SCTV sama RCTI gitu, bukan horor yang kayak di Trans. Oke, langsung aja ini email yang dikasih Pak Puguh ke gue: Dear temans penulis, Hanya sekedar mengingatkan. Untuk setiap sinopsis yang dikirimkan, harus rata atau padat muatan konfliknya di sepanjang cerita. Dari opening hingga ending.  Jangan membuat cerita dengan plot tunggal. Tambahkan sub plot yang konfliknya akan mendukung konflik plot utama menjadi kuat. Namun begitu jangan menjadi drama. Karena cerita komedi romantis tetap diwajibkan.  Tema cerita masih sama : 1. Remaja SMA yang dikombinasi dengan dew

Projek Komik Strip

Di postingan kali ini, gue mau ngasih tahu sebuah info yang enggak penting sih tapi perlu kalian tau. Info itu adalah gue ngebuat sebuah blog kumpulan komik strip bareng Riyan Hasanin sama Mas Widi Susanto . Gue sama Riyan sebagai ide ceritanya dan Mas Widi sebagai ilustratornya alias pembuat komiknya. Untuk idenya sendiri sih kita sepakat dari sesuatu yang kita anggap aneh yang ada di Indonesia. Mau itu filmnya, artisnya, politikusnya, dll. Pokoknya semua hal yang bisa kita kritisi, kita sampaikan ke dalam bentuk visual. Nah, ini dia penampakan blognya: Tuh kan, enggak keren. Nama blognya adalah http://bacotanbenimulyadi.blogspot.com/ . Sejauh ini, baru ada 1 cerita yaitu Dadi Buldozer. Sebenernya sih gue sama Riyan udah bikin sekitar 7-8 cerita, tapi berhubung Mas Widinya sibuk, kita cuman bisa update sekitar 1-2 minggu. Penasaran? langsung aja ya mampir ke blognya bacotan Beni dan Mulyadi. Huahuahua....

Fiksi: Detektif Ujang

MISTERI PENCULIKAN DARI DUNIA FIKTIF Part 1 Baju dan kolor yang tergeletak disana-sini, sekumpulan bon hutang yang menempel tegas di tembok serta kaleng-kaleng minuman bekas yang belum juga dibuang ke kotak sampah menjadi pemandangan rutin yang memang selalu tampak di kosan Ujang. Sambil merapihkan rambutnya yang ikal, Ujang bercerita ke Dio tentang kasus yang diselesaikannya dengan cepat sekitar seminggu yang lalu. Iya, Ujang selalu memamerkan kemampuannya itu ke Dio. Tapi begitulah Ujang, selalu ceplas-ceplos dan mengutarakan kebolehannya kalau lagi dirundung kebosanan. Merasa celotehan Ujang itu enggak ada manfaatnya, Dio langsung tiduran dan perlahan menutup matanya yang sipit. Ia merasa enggak perlu lagi meneruskan meladeni cerita Ujang yang ujung-ujungnya pasti terdengar keren. Namun, suara langkah kaki yang berat di tangga membuat Dio mengurungkan niatnya untuk tidur. Sementara, Ujang bersiap menghidupkan rokoknya yang tinggal sebatang. Enggak lama kemudian