Gimana ya awalnya? Gimana ya konfliknya? Terus, endingnya bagusnya seperti apa ya? Pikiran-pikiran semacam itu terkadang terlintas pas kita nulis sebuah fiksi. Apa yang menyebabkan itu terjadi? Soalnya, kebanyakan dari kita para penulis pemula kayak gue tuh langsung aja jebret nulis tanpa memikirkan gimana kerangkanya. Makanya nih, menurut gue, nulis sebuah sinopsis untuk menumpahkan gambaran global cerita kita tuh penting buanget! Bukan cuman untuk FTV, tapi juga dalam sebuah fiksi novel, bahkan mungkin juga cerpen. Kadang gue miris sih melihat beberapa orang suka merendahkan dan menyepelekan hal ini karena nulis ide cerita menjadi sebuah tulisan yang kita biasa sebut sinopsis itu butuh waktu dan nggak semudah menggali upil di lobang hidung. Lalu, apa aja sih manfaatnya nulis sinopsis?
1. Melatih Daya Pikir atau Imajinasi
Seseorang yang sering nulis sinopsis, biasanya imajinasi nya lama-kelamaan akan semakin tinggi. Kita harus melatih seberapa lama sinopsis itu jadi secara bertahap. Misal, kita awalnya nulis 1 sinopsis selesainya baru 3 hari, selanjutnya usahakan lebih cepat dari itu. Gue aja, nulis sinopsis untuk FTV masih belum nentu nih waktunya, paling cepat gue nulis 1 sinopsis tuh satu jam, paling lama dua hari. Terus latih karena suatu saat kecepatan dalam berpikir itu akan bermanfaat untuk kita ke depannya, terutama bagi penulis-penulis 'industri' yang kadang di tuntut harus selesai di waktu yang telah ditentukan. Sebenarnya, bukan tergantung mood sih, tapi tergantung seberapa cepat kita memikirkan suatu alur ringkas untuk di tulis.
2. Melatih Diri Untuk Mencari Konflik
Menurut gue nih, orang yang sudah terbiasa nulis sinopsisnya terlebih dahulu, dia bisa lebih cepat menangkap sebuah konflik untuk di jadikan plot. Semakin sering nulis sinopsis, kita akan semakin cepat menghubungkan antara plot yang satu dengan plot yang lainnya kayak si ini jadian sama si itu, apa aja penghambat cinta mereka, apa kita akan buat mereka bersatu pada akhirnya, kalau pada akhirnya mereka nggak bersatu, apa yang menyebabkan itu? dan lain-lain. Intrik-intrik di dalam cerita itu MAHAL.
3. Mempermudah Menulis Novel dan Skenario
Biasanya, begitu kita nulis novel, kita suka putus di tengah jalan. Nah, kebanyakan yang gitu tuh karena mereka nggak nulis sinopsis per bab nya terlebih dahulu sehingga penulis akan berpikir double antara menulis dan memikirkan ceritanya. Secara nggak langsung, itu ngebuat kita pusing duluan dan males ngelanjutinnya karena lupa duluan plot-plot di bab-bab sebelumnya. Beberapa penerbit juga biasanya meminta sinopsis per bab lho, jadi kalau kita biasakan nulis sinopsisnya dulu kita nggak bakal repot buat lagi, tinggal kirim! Yaaa, bisa di bilang sinopsis tuh acuan kita. Di dalam menulis skenario pun sama, patokannya dari sinopsis yang ada, terus dikembangin biar pas sama durasi yang sudah ditentukan.
Tiga poin di atas gue rasa sudah cukuplah menggambarkan seberapa perlu kita menulis sinopsis. Di dunia industri ftv, semakin banyak dan cepat kita nulis sinopsisnya tuh kita bisa selangkah lebih maju dari para penulis sinopsis yang lainnya. Perlu diketahui, para penulis sinopsis untuk ftv tuh banyak banget! Kita harus di tuntut lebih cepat, kalau nggak ya bakal di salip. Itulah kenapa kadang ada beberapa penulis sinopsis merasa "Lho, kok mirip cerita gue ya??". Nah, bisa jadi itu bukan di sadur atau di salahgunakan pihak nggak bertanggungjawab lho, tapi karena tuh orang lebih cepat dari kita ngirim ceritanya. Tau sendirilah, sebenarnya alur-alur ftv kan begitu-begitu aja, tinggal di modifikasi aja sedikit. Makanya nggak heran kalau ada cerita yang serupa tapi tak sama. Semoga postingan gue ini mencerahkan kita semua dan nggak menyepelekan hal kecil seperti sinopsis ini. Jangan minder lah kalau kita cuman sebatas penulis ide cerita di tipi, itu juga sudah prestasi dan menunjukkan kalau kita sudah lulus untuk dunia industri, tinggal gimana caranya kita konsisten. Gue selalu percaya, segala sesuatu yang besar itu berawal dari hal yang terkecil. Tetap menulis, tetap berkarya!
Comments
Post a Comment